Prof. Aznan Lelo, Dokter Ikhlas dari Medan yang Selalu Ditunggu Pasien

Medan – Di tengah era serba digital dan mahalnya biaya kesehatan, nama Prof. dr. Aznan Lelo, PhD, SpFK tetap harum di hati masyarakat Sumatera Utara. Dokter senior yang juga guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) ini dikenal luas karena satu hal sederhana namun langka — ia melayani pasien dengan tarif seikhlasnya.

Setiap sore, rumah praktiknya di kawasan Medan Area selalu dipadati pasien dari berbagai daerah. Tak ada papan nama besar, tak ada promosi digital, namun antrian tak pernah sepi. “Bayarlah seikhlas hati,” begitu pesan yang selalu diingat pasien. Filosofi ini membuat dr. Aznan Lelo dijuluki masyarakat sebagai “dokter tanpa pamrih” atau “dokter ikhlas dari Medan.”

Sebagai seorang spesialis farmakologi klinik (SpFK), Prof. Aznan bukan hanya dikenal karena keahliannya di dunia medis, tetapi juga karena dedikasinya sebagai pengajar dan peneliti. Ia aktif menulis di Journal of Society Medicine (JSOCMED) serta membimbing banyak dokter muda di USU. Meski menyandang gelar tinggi, kesehariannya tetap sederhana dan penuh empati pada pasien yang kesulitan biaya.

Dalam berbagai kesempatan, Prof. Aznan menegaskan bahwa profesi dokter bukan sekadar mencari penghasilan, melainkan pengabdian untuk kemanusiaan. “Rezeki sudah diatur Tuhan, tugas kita menolong,” ujarnya dalam satu wawancara. Prinsip itu kini menjadi inspirasi bagi banyak tenaga medis muda di Indonesia untuk kembali mengutamakan hati nurani di atas materi.